Langsung ke konten utama

Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Masa Aksara (Mengenal Tulisan).



   A.Tradisi Sejarah Masyarakat di Berbagai Daerah di Indonesia

Tradisi sejarah masyarakat diberbagai daerah di Indonesia banyak dipengaruhi oleh India dan Cina yang dibawa melalui jalinan hubungan perdagangan, namun yang membawa pengaruh besar adalah India.

Pengaruh India di dalam kehidupan masyarakat Indonesia antara lain:
-          Bidang Pemerintahan
Dari pemerintahan oleh kepala suku menjadi pemerintahan berbentuk, yang diperintah oleh seorang raja secara turun-temurun.
-          Bidang Sosial
o      Mulai mendirikan kerajaan-kerajaan yang teratur dan rapi sesuai pola pemerintahan kerajaan di India.
o Penerapan hukuman terhadap para pelanggar peraturan/perundang-undangan diberlakukan.
o  Kehidupan sosial masyarakat Indonesia distratifikasi berdasarkan kasta dan kedudukan dalam masyarakat.
-          Bidang Budaya
o   Tulisan
Dilihat dari prasasti peninggalan kerajaan-kerajaan yang ditulis dalam huruf pallawa dan bahasa sansekerta.
o   Seni Bangunan
Berwujud candi, yang di india merupakan kuil untuk memuja para dewa, tetapi di Indonesia digunakan sebagai tempat pertemuan antara masyarakat dengan roh nenek moyangnya.
o   Bidang Kesusasteraan
Ditemukan banyak naskah kuno yang berisi cerita yang merupakan hasil karya pengolahan bangsa Indonesia seperti cerita Damar Wulan, Mahabarata, Ramayana.
o   Bidang Seni Hias
o   Bidang Kepercayaan (agama)
Animisme, dinamisme à hindu-budha à Islam yang di bawa pedagang Gujarat dan bangsa Persia.

   B. Bukti Tertulis Tradisi Masyarakat Indonesia

1.      Prasasti
Rekaman tertulis yang menggambarkan peristiwa penting masa lampau atas perintah raja yang memiliki tujuan untuk mengabadikan peristiwa penting yang dialami oleh raja ataupun kerajaan.

             Hal-hal yang termuat dalam prasasti:
o   Penghormatan kepada Dewa
o   Nama raja atau tokoh yang memerintahkan membuat prasasti
o   Perintah kepada pegawai yang harus menangani pembuatan prasasti
o   Rangkaian suatu upacara
o   Kutukan-kutukan
o   Angka tahun dan penanggalan
o   Penetapan daerah Zima (daerah bebas pajak).

Contoh Prasasti yang ada di wilayah Indonesia:
a.       Prasasti Yupa (Kerajaan Kutai)
Upacara penghormatan terhadap para pendahulu & pemberian hadiah kepada para pendeta (kaum Brahmana) yang memimpin upacara tersebut.
b.      Prasasti Tugu (Kerajaan Tarumanegara)
Memperingati keberhasilan-keberhasilan raja purnawarman membuat saluran irigasi/meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.
c.       Prasasti Ratu Boko (Kerajaan Syailendra)
Atas perintah raja Balaputradewa yang bertujuan untuk mengenang kekalahan raja Balaputradewa dalam perang saudara melawan kakaknya yang bernama Pramodhawardhani, karena kekalahan itu Balaputradewa lari ke Sriwijaya.
d.      Prasasti Ligor (Kerajaan Sriwijaya)
Tanda bahwa kerajaan Sriwijaya telah membangun ibu kota baru di semenanjung Malaya yang bernama Ligor.
e.       Prasasti Canggal (Kerajaan Mataram Hindu)
Atas perintah Raja Sanjaya, bukti berdirinya kerajaan Mataram Hindu yang didirikan oleh Raja Sanjaya.
f.       Prasasti Kalasan ( Kerajaan Syailendra)
Seorang raja dari dinasti Syailendra yang berhasil menunjuk Rakai Panangkaran untuk membuat sebuah bangunan suci untuk Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta.
g.      Prasasti Mantyasih (Kerajaan Mataram)
Atas perintah Raja Diah Balitung, prasasti ini menyebutkan raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan Mataram, yaitu mulai dari Raja Sanjaya sampai Raja Diah Balitung.

2.      Kitab
Kitab merupakan sebuah karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat dijadikan petunjuk untuk menyingkapkan suatu peristiwa sejarah. namun tulisan para pujangga itu tidak terlepas dari pengaruh kekuasaan, sehingga tulisan itu seringkali tidak netral. Isi tulisannya tidak lebih dari sekedar mengagung-agungkan seorang raja yang sedang berkuasa, kitab sebagai karya sastra telah muncul pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Budha. Beberapa diantaranya adalah:
a.       Kitab Krisnayana; Kediri; Raja Jayawarsa
b.      Kitab Bharatayudha; Kediri; Raja Jayabaya: ditulis oleh Mpu Sedah & Mpu Panuluh.
c.   Kitab Arjuna Wiwaha; Kediri: Jaya Baya: oleh Mpu Kanwa. Dalam kitab ini diceritakan perkawinan Raja Airlangga dengan Putri Kerajaan Sriwijaya.
d.      Kitab Pararaton; Singasari & Majapahit; ditulis oleh beberapa pujangga. Menceritakan tentang kekuasaan kerajaan Singasari & Majapahit.
e.       Kitab Parahyangan & Kitab Siksakand; Kerajaan Pajajaran.
f.       Kitab Negara Kertagama; Majapahit; Mpu Prapanca
g.      Kitab sutasoma: Majapahit; Mpu Tantular.
h.      Kitab Sundayana; Majapahit. Menceritakan tentang peristiwa bubat.
i. Kitab Sorandaka dan Kitab Ranggalawe; Kerajaan Majapahit; Menceritakan pemberontakan Sora & Ranggalawe.
j.    Kitab Panjiwijayakrama; Majapahit. Menceritakan tentang perjalanan raden wijaya samapai menjadi raja Majapahit yang pertama.

Pada masa kekuasaan Kerajaan Islam di Indonesia, muncul banyak karya sastra. Kitab-kitab Mahabarata dan Pancatantra di gubah menjadi kitab-kitab berikut:
a.       Hikayat Pandawa Lima
b.      Hikayat Perang Pandawa Jaya
c.       Hikayat Sri Rama
d.      Hikayat Maharaja Rahwana
e.       Hikayat Pancatantra

Selain itu ada juga kitab-kitab yang berisi cerita panji, cerita panji tersebar sampai ke Asia tenggara, diantaranya adalah:
a.       Syair Ken Tambunan
b.      Lelakon Mahesa Kumitir
c.       Syair Panji Sumirang
d.      Cerita Wayang Kinundang
e.       Hikayat Panji Kuda Sumirang
f.       Hikayat Cekal Wanengpati
g.      Hikayat Panji Wilakusuma

Suluk (Kitab Primbon)à magis, berisi ramalan, penentuan hari baik dan hari buruk.
a.       Suluk Sukarsa; menceritakan tentang ki sukarsa yang mencari ilmu untuk mendapatkan kesempurnaan.
b.      Suluk Wujil; berisi wejangan sunan bonang kepada wujil (seseorang yang kerdil, mantan abdi raja Majapahit).
c.       Suluk Malang Sumirang; berisi pujian dan mengungkapkan seseorang yang telah mencapai kesempurnaan dan bersatu dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Kitab-kitab yang ditulis oleh para pujangga atau tokoh-tokoh dari kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia:
a.       Kitab Bustanu’lssalatin; Nuruddin ar-Raniri; Kerajaan Aceh; Berisi tentang adat-istiadat Aceh dan ajaran agama Islam.
b.      Kitab Sastra Gending; Sultan Agung; Kerajaan Mataram; berisi ajaran filsafat, selain itu Sultan Agung juga menulis tentang Nitisruti, Nitisastra, Astabrata yang berisi tentang tabiat baik, ketiga kitab ini bersumber dari Kitab Ramayana.
c.       Kitab Ade Allopiloping Bicaranna Pabbahi’e yang ditulis oleh Amanna Gappadari Kerajaan Makasar, kitab ini berisi tentang hukum-hukum perniagaan bagi Kerajaan Makasar.

3.      Dokumen
Merupakan surat berharga yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan.

4.      Annal
Berisi riwayat peristiwa-peristiwa tiap tahun.

   C. Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia

Berdasar Massa dibagi menjadi 4 yakni:
1.      Penulisan Sejarah Hindu-Budha & Islam
o   Bersifat Istana Sentris (berpusat pada keinginan dan kepentingan raja).
o   Massa Hindu-Budha, banyak di buat pada batu-batu besar (prasasti) yang bertujuan agar generasi penerus dapat mengetahui bahwa ada suatu peristiwa penting dalam suatu kerajaan pada saat raja memerintah.
o   Raja-raja islam sering memerintahkan untuk menulis kejadian ataupun peristiwa ke dalam kitab, sebagian besar isi kitab tersebut berisi tentang masalah politik, kehidupan beragama, ajaran-ajaran islam, sosial dan ekonomi.
2.      Penulisan Sejarah Masa Kolonial
o   Tujuan penulisan sejarah adalah untuk memperkokoh kekuasaan.
o   Sarana propaganda untuk kepentingan, untuk mengendorkan semangat perlawanan.
3.      Penulisan Sejarah Masa Pergerakan Nasional Indonesia.
o   Pembangkit semangat perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.
4.      Penulisan Sejarah Indonesia Merdeka
o   Berorientasi pada masa depan bangsa dan negara indonesia yang telah di proklamirkan tgl 17 agustus 1945.
o   Penulisan sejarah bertujuan agar  dengan memahami sejarah yang penuh penindasan dan keterbelakangan, bangsa indonesia terangsang untuk bahu membahu mengisi kemerdekaan
o   Sebagai bahan pembelajaran, agar kesalahan terdahulu tidak terulang kembali.

Macam penulisan sejarah, ada 3 yaitu:
1.      Historiografi Tradisional.
2.      Historiografi Kolonial
3.      Historiografi Nasional

Dalam pengembangan Historiografi Indonesia, penulisan kembali sejarah Indonesia perlu dikembangkan pandangan:
1.    Religio magis dan kosmogonis seperti yang terlihat dalam babad/hikayat diganti dengan pandangan empiris ilmiah.
2.  Ethno Centrisme diganti dengan natio centris, sehingga sejarah indonesia merupakan kesatuan publik geografis wilayah Indonesia.
3.  Kolonial Elitis diganti dengan sejarah bangsa Indonesia secara keseluruhan dengan mencangkup berbagai lapisan sosialnya.


Macam-Macam media atau material yang digunakan untuk menulis antara lain:
-          Batu, digunakan untuk menulis prasasti
-          Perunggu (peninggalan kerajaan Majapahit abad 13-15 M)
-          Logam mulia, emas dan perak bisa digunakan untuk menulis lambang-lambang kebesaran raja.
-          Dluwang, merupakan sejenis material halus yang menyerupai kayu yang terbuat dari kulit kayu pohon mulberry.
-          Bambu

-          Daun Lontar.



--
21 Feb 2017, Dwi Puspitasari, 19:32--

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat Situs Krendowahono Kraton Surakarta

“ Bismi l lahi r rohmani r rohim, sluman slumun slamet, slamet kersaning Allah, sengkolo-sengkolo podo nyingkiro, jatu’ kramaku cepakno,  la a il a ahai l lallah teguh rahayu – rahayu ” ( kata kunci apabila kita memasuki kawasan alas krendowahono, bahwa keselamatan itu harus di utamakan, karena sesuatu yang besar bermula dari yang kecil)             Do’a itu yang diyakini ampuh apabila memasuki kawasan Alas Krendowahono , d o’a tersebut diajarkan oleh Juru kunci alas krendowahono yakni Mbah Lurah Wiryono. Beliau telah mengabdi menjadi juru kunci selama 25 tahun. Di usianya yang hampir 1 abad dengan setia tetap mengemban amanah dari sang S inuhun P aku B uwono X. Alas yang terletak di pinggir desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah masih menjadi situs sejarah terkait erat dengan Kraton Surakarta . Untuk mencapai lokasi tersebut kita harus berjalan kaki kira-kira 500 m melalu...

Seberapa adil diri kita sendiri?

Egois sekali jika aku berada diposisi sulit, tertekan & mengancam ingin sekali waktu dapat berputar lebih cepat dari biasanya. Egois sekali jika  aku berada di posisi yang enak,nyman & aman ingin sekali waktu dapat berputar lebih lambat dari biasanya. Bisakah aku adil? Bisakah aku menjalani waktu berjalan sebagaimana mestinya? Harusnya aku paham harusnya aku mengerti Bahwa hidup seyogyanya  disyukuri. Dengan menikmati segala macam prosesnya, dan menikmati segala macam tahapannya.