Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu
Dalam hujan dan malam gelap
Tapi aku tak bisa melihat matamu
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Aku menunggu dengan sabar
Di atas sini, melayang-layang
Tergoyang angin, menantikan tubuh itu
Di atas sini, melayang-layang
Tergoyang angin, menantikan tubuh itu
Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Di antara daun gugur
Aku ingin berdua denganmu
Tapi aku hanya melihat keresahanmu
Angin Pujaan Hujan
Datang dari mimpi semalam
Bulan bundar bermandikan sejuta cahaya
Di langit yang merah, ranum seperti anggur
Wajahmu membuai mimpiku
Bulan bundar bermandikan sejuta cahaya
Di langit yang merah, ranum seperti anggur
Wajahmu membuai mimpiku
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara uh lara
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara uh lara
Uh lara uh lara uuh berbuah lara uh lara
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara uh lara
Uh lara uh lara uuh berbuah lara uh lara
Untuk Perempuan Yang
Sedang Dalam Pelukan
Tak terasa gelap pun jatuh
Diujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya
Diujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya
Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan ditengah pelariannya
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan ditengah pelariannya
Di malam hari
Menuju pagi
Sedikit cemas
Banyak rindunya
Menuju pagi
Sedikit cemas
Banyak rindunya
Berdua Saja
Ada yang tak sempat tergambarkan
Oleh kata ketika kita berdua
Hanya aku yang bisa bertanya,
Mungkinkah kau tau jawabnya?
Malam jadi saksinya
Kita berdua diantara kata yang tak terucap
Berharap waktu membawa keberanian untuk datang membawa
jawaban,
Mungkinkah kita ada kesempatan
Ucapkan janji takkan berpisah selamanya
Menuju Senja
Harum mawar di
taman
Menusuk hingga
ke dalam sukma
dan menjadi
tumpuan rindu cinta bersama
di sore itu
menuju senja
Bersama hati
yang terluka
Tertusuk pilu
menganga luka itu
Di antara
senyum dan menapaki jejak kenangan
Di sore yang
gelap ditutupi awan
Bersama
setangkup bunga cerita yang kian
Merambat di
dinding penantian
Ada yang mati
saat itu dalam kerinduan tidak terobati
Baru saja
kuberanjak beberapa saat sebelum itu
Ada yang mati
menunggu sore menuju senja
Bersama.
Biarkan
Turunlah kepelukanku
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Menata sanggul di tepi sungai
Menarilah bersamaku
Turunlah kepelukanku
Nyanyikan lagu rindu para wanita
Melenakan para penjamah
Meratapi kepergian malam
Biarkan dewi malam menatap sayu
Meratapi bulan yang memudar
Biarkan bulan berjalan tunduk
Menyambut senyuman matahari
Biarkan matahari membuka mata
Membangunkan alam yang lelah
DI UJUNG
MALAM
Di ujung malam, di antara lelap dan sadar
Mulailah sekarang bernyanyilah bersamaku
Di ujung malam, di antara lelap dan sadar
Mulailah sekarang menarilah bersamaku
Sunyi ini merdu seketika Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Di ujung malam, di antara lelap dan sadar
Mulailah sekarang menarilah bersamaku
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
[melodi]
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Mulailah sekarang bernyanyilah bersamaku
Di ujung malam, di antara lelap dan sadar
Mulailah sekarang menarilah bersamaku
Sunyi ini merdu seketika Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Di ujung malam, di antara lelap dan sadar
Mulailah sekarang menarilah bersamaku
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
[melodi]
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Sunyi ini merdu seketika
Rahasia
Tak ada sore dan udara menjadi segar
Tak ada gelap, lalu mata enggan menatap
Tak ada bintang mati, butiran pasir terbang ke langit
Tak ada fajar hanya remang malam
Semua tlah hilang terserah matahari
Harum mawar membunuh bulan
Rahasia tetap diam tak terucap
Untuk itu semua aku mencarimu
Berikan tanganmu jabat jemariku
Yang kau tinggalkan hanya harum tubuhmu
Berikan suaramu, balas semua bisikanku memanggil namamu
Atau kau ingin aku berteriak sekencang kencangnya
Agar seluruh ruangan ini bergetar oleh suara ku
Tidurlah
Akhirnya
malam tiba juga
Malam
yang kunantikan sejak awal
Malam
yang menjawab akhir kita
Inikah
akhir yang kita ciptakan
Dan pagi
takkan terisi lagi
Lonceng
bertingkah sebagaimana mestinya
Membangunkan
orang tanpa membagi
Sedikit
asmara untuk memulai hari
Tidurlah
Malam terlalu malam
Tidurlah
Pagi terlalu pagi
Cerita
Tentang gunung & Laut
Aku
pernah berjalan disebuah bukit
Tak ada
air
Tak ada
rumput
Tanah
terlalu kering untuk ditapaki
Panas
selalu menghantam kaki dan kepalaku
Aku
pernah berjalan diatas laut
Tak ada
tanah
Tak ada
batu
Air
selalu merayu
Menggodaku
masuk ke dalam pelukannya
Tak
perlu tertawa atau menangis
Pada
gunung dan laut
Karena
gunung dan laut
Tak
punya rasa
Aku tak
pernah melihat gunung menangis
Biarpun
matahari membakar tubuhnya
Aku
tak pernah melihat laut tertawa
Biarpun
kesejukkan bersama tariannya
Ku
Cari Kamu
Kucari
kamu dalam setiap malam
Dalam
bayang masa suram
Kucari
kamu dalam setiap langkah
Dalam
ragu yang membisu
Kucari
kamu dalam setiap ruang
Seperti
aku yang menunggu kabar dari angin malam
Aku
cari kamu
Disetiap
malam yang panjang
Aku
cari kamu
Kutemui
kau tiada
Aku
cari kamu
Di setiap
bayang kau tersenyum
Aku
cari kamu
Kutemui
kau berubah
Kucari
kamu dalam setiap jejak
Seperti
aku yang menunggu kabar dari matahari
Kita adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang tak diikhlaskan
Kita
tak semestinya berpijak diantara
Ragu
yang tak berbatas
Seperti
berdiri ditengah kehampaan
Mencoba
untuk membuat pertemuan cinta
Ketika
surya tenggelam
Bersama
kisah yang tak terungkapkan
Mungkin
bukan waktunya
Berbagi
pada nestapa
Atau
mungkin kita yang tidak kunjung siap
Kita
pernah mencoba berjuang
Berjuang
terlepas dari kehampaan ini
Meski
hanyalah dua cinta
Yang
tak tahu entah akan dibawa kemana
Kita
adalah sisa-sisa keikhlasan
Yang
tak diikhlaskan
Bertiup
tak berarah
Berarah
ke ketiadaan
Akankah
bisa bertemu
Kelak
didalam perjumpaan abadi
Mari
Bercerita
Seperti
yang biasa kau lakukan
Ditengah
perbincangan kita
Tiba-tiba
kau terdiam
Sementara
ku sibuk menerka apa yang ada di fikiranmu.
Sesungguhnya
berbicara dengan mu
Tentang
segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin
tentang ikan paus dilaut
Atau
mungkin tentang bunga padi disawah.
Sungguh
bicara denganmu tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu
bisa membuat semua lebih bersahaja…
Komentar
Posting Komentar